This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 14 November 2009

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 10

BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

 Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut bisa berupa barang maupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi /lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan agar memperoleh laba untuk para pemilik
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa produksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

 Produksi
Pada bagian produksi tanggung jawab manajer ptoduksi ialahmembuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjasi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut ialah :
• Keputusan yang berhubungan dengan desaindari system produksi manukfatur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

 Sistem Produksi Manukfatur
Beberpa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan desain sitem produksi ialah :
a. Desain produksi dari barang yang diproses.
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya.
c. Desai tugas
d. Lokasi dari fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan komplek tersebut sangat sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang digolongkan menjadi tiga macam yaitu :

1. Sifat proses produksi
a. Proses ekstruktif adalah suatu proses produksi yang mengambilbahan-bahan langsung dari alam.
b. Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu barang, menjadi beberapa macam barang yang menyerupai bentuk/jenis aslinya.
c. Proses fabrikasi atau kadang-kadang juga disebut proses pengubahan adalah suatu proses mengubah suatu barang menjadi beberapa bentuk.
d. Proses sintetik menunjkan metode pengkombinasian beberapa barang ke dalam suatu bentuk.
2. Jangka waktu produksi
a. Proses terus menerus (continuous procces)
Istilah ini digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manukfatur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
b. Proses terputus-putus (intermittent procces)
Istilah ini terdapat dalam keadaan manukfatur diman mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti da dirancang lagi untuk membuat produk lainyang berbeda
3. Sifat produk
a. produksi standar
Produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standar. Penggunaan produksi standar ini memerlukan sejumlah maodal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dan sebagainya
b. Produksi pesenan
Produksi pesanan inimuncul atau digunakan bila mana para pembeli menghendakiadanya spesifikiasi tertentu dari produk yang diinginkan, sedangkankemampuan produksinya terbatas.

KEGIATAN PRODUKSI
 Gambaran Sekilas
Keputusan-keputusan yang berakitan dengan kegiatan dan pengendalian system produksi akan menentukan peningkatan efesiensi operasinya, perencanaan,dan pengawasan kuantitas serta kualitasnya. Masalah yang dihadapi manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Penngawasan dan pemeriksaan kuantitas
 Prencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang.jasa sesuai denga kebutuhan masyarakat pada waktu jumlah dan harga tepat. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu :
• Tahap pertama, penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
• Tahap kedua, penentuan desain barang yang tepat
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang akan dipakai
• Tahap keempat, pembuatan , merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitasdan mesin

 Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manukfatur, tanggung jawab untuk memproduksi barang pada bagian produksi. Didalam bagian tersebut terdapat para specialist yang ahli dalam perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam produksi.

 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen-elemen proses produktif (pekerja, mesin, peralatan dan material) kedalam suatu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada :
a. Jenis-jenis pengendalian produksi
• Order control digunakan oleh perusahaan manukfatur yang beroperasi hanya pada watu menerima pesanan-pesanan daripembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembali diterma.


b. Tahap-tahap dalam Pengendalian produksi
• Perencanaan
Jika pemesanan pembeli untukmpersediaan pada perusahaan telah diterima oleh bagian perencanaan produksi, maka pesanan tersebut dapat dipecah-pecah kedalam beberapa bagian
• Routing
Merupakan suatu usaha untuk menentukan urutan-urutan dariproses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi
c. Scheduling
Merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
• Dispatching
Merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini juga dibuat sebelum produksidimulai dalam bentuk dispatch sheet.
Dispatch sheet tersebut memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti :
- Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya
- Desain, ukuran dan bahan yang harus dipakai
- Mesin dan peralatan yang harus dipakai
- Petugas yang harus mengerjakan
- Kapan harus dimulai dan selesai
- Kepada siapa barang tersebut harus dijual.

Analisis jaringan kerja : Metode jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja (network Analysis) adalah merupakan tekhnik yang berkaitan dengan masalah penetapanurutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan.
Analisis kerja ini, banyak digunakan pada scheduling dan terkenal dengan Critical path Methode (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita terkenal dengan nama Metode Jalur Krisis (MJK).
Konsep dasar yaitu :
1. Jaringan Kerja (network)
Merupakan satu seri (rangkaian) aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedangkan kejadian adalah saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.
2. Jalur kritis
Jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut :
a. Jalur kritis menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Aktivitas Semu (Dummy)
Salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian pada setiap penyusunan diagram jaringan kerja adalah aktivitas semu (dummy). Dalam suatu jaringan kerja akan muncul akticitas semua apabila terdapat 2 event yang bermula dari satu event pendahulu dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda, dan keduanya menuju ke satu event berikutnya dengan altivitas-aktivitas berbeda pula.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
2. MJK tidak memasukan gagasan analsis statistikdalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukannya alat konrol dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Kenyataan menunjukan bahwa kehidupan sehari-hari selalu bersifat dinamik. Sehingga dengan demikian, sebagaimana telah berkali-kali disebutkan dimuka masa yang akan datang tidak menentu. Untuk mengatasi keterbatasan yang telah disebutkan diatas, diciptakan satu model, sebagai perubahan kinsep MJK dengan memasukan beberapa hal seperti :
1. Teori probilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang
2. Gagasan analisis statistic untuk memperkirakan standar penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan
3. membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik; model tersebut terkenal dengan Program Evaluation and Review Technique
Dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
• Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek
• Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang
• Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi
Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut, dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan memakai rumus :
Wh = Wo + 4 Wn + Wp
6

 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan dibidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
c. Resiko usang
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah pemesanan ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku
 Pemeliharaan Peralatan
Di bidang produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bila kerugian oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
1 Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
2 Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
3 Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan
4 Perusahaan terpaksa harus membayar klaim karena penyerahan yang tidak tepat
5 Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.

Pada umumnya, biaya pemeliharaan itu dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Hal ini disebabkan 3 hal berikut :
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat
• Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat bantu lainnya, sebagai akibat dari perkembangan teknologi.
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan agar supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalau menyolok, maka mesin baru diusahakan untuk dapat bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya
Organisasi Pemeliharaan peralatan
Mengingat akan arti pentingnya masalah pemeliharaan ini, manajemen perlu mengatur dengan baik. Ter dapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu :
a. Di desintralisasi menurut pusat biaya atau departemen
Keuntungan :
• Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai
• Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai
• Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.,
Kelemahan :
• Fleksibilitas sangat rendah
• Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
b. Sentralisasi
Keuntungan :
• Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang
• Fleksibilitas yang tinggi
Kelemahan :
• Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang
• Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektifagar dapat dilaksanakan dengan efesien
• Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baikpada pekerjaan-pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikandengan segera
• Beban pekerjaann bagian pekerjaan semakin berat

Progaram pemeliharaan peralatan ini antara lain meliputi :
1. Penyusunan perencanaan yang meliputipenentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, prioritasnya dan tenaganya
2. Mengatur jadwal waktudan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk mengawasi keajegan pemeliharaan dan suku cadang yang pernah diganti
4. Mengatur penggunaan suku cadang denagn memakai kartu kendali kartu kendali untuk mempermudahadministrasi gudang
5. Mengatur program latihan dengan mnetode-metode yang mungkin dilaksanakan, dengan maksud meningkatkan keterampilan kerja mereka
6. Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diprbaiki dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan kerugian yang akan diderita karena sebagian atau seluruh kegiatan berhenti
 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi ini, tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja akan tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar. Terhadap 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai denag tuntutan pasar
2. Tahap penentuan desain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar
3. Tahap pembuatan , beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2
4. Tahap penggunaan dilapangan
Pengawasan kualitas di dalam produksi
Bagan pengawasan
Pada dasarnya penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 kategori :
1. Pennyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Pemyimpangan semacam ini biasanya sangat kompleks akan tetapi tidak begitu berarti bagi total penyimpangan yang terjadi, karena frekuensinyayang terlalu kecil
2. Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan
Biasanya penyimpangan semacam ini kerap terjadi dan dapat diketahui penyebabnya , dan disebabkan oleh :
• Perbedaan-perbedaan antara para pekerja
• Perbedaan-perbedaan antara mesin
• Perbedaan-perbedaan antara bahan baku
• Perbedaan karena interaksiantara dua atau tiga faktor yang disebutkan diatas

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Produksi
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
• Dekat dengan pasar
• Dekat dengan bahan baku
• Ongkos transport
• Penyediaan tenaga kerja
• Penyediaan sumber tenaga/energi
• Lingkungan sekitar
• Iklim
 Cara Penentuan Lokasi pabrik
a. Cara Kualitatif
Merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup saja mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi
b. Cara kuantitatif
1. Cara yang sederhana
Cara sederhana ini merupakan usaha mengkuantitatif hasil analisis kualitatif yang telah dilakukandengan memberikan SCORE pada masing-masing kriteria
2. Cara yang kompleks
Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH
 Layout Fasilitas produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam produksi
Adapun tujuan-tujuan pokok dari layout pabrik ini adalah :
• Untuk meminimumkan biaya
• Untuk mempercepat dan mempelancar arus bahan-bahan
• Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efesien
• Untuk melakukan pekerjaan yang efesien
• Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan

Sabtu, 07 November 2009

Pengantar Bisnis BAB 8


BAB 8
PEMBELANJAAN


GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

ü    Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer

Pembelajaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan.
Didalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya.Dan didalamnya harus ada keseimbangan yaitu :
§         Keseimbangan kuantitatif : keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu.
§         Keseimbangan kualitatif : keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.


PENGGUNAAN DANA

ü    Gambaran Umum

Metode penggolongan umtuk penggunaan dana ini di bagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukan sebagai aktiva lancar .Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan, investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang.

ü      Penggunaan Dana Jangka Pendek


1.     Kas
Sejumlah dana yangada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas. Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Priinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan umtuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Untuk meminimumkan kebutuhan kas perusahaan, dapat pula ditempuh dengan cara membayar rekening selambat mungkin dan mengumpulkan uang seawal mungkin. Jika perusahaan dapat membayar kewajiban setiap saatatau pada saat yang ditentukan, berarti perusahaan dalam keadaan likuid.

§         Aliran Kas
Sebagian dari alirankas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri dari atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.





§         Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengolaan aliran kas perusahaan meliputi :

  1. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bila mana dibutuhkan.
  2. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.

Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya. Dengan penyusunan anggaran kas ini dapat diketahui dan diambil keputusan.

2.     Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit) . Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang, jangka jatuh tempo dan bunganya pun berbeda-beda.




3.     Piutang
Bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Pada umumnya penjualan kredit ini berputar tidak lebih dari satu tahun, bahkan hanya beberapa minggu saja.

4.     Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus memepunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus.

ü     Penggunaan jangka panjang

Pada perusahaan manukfatur , sebagian besar investasinya diwujudkan pada aktiva tetap jangka panjang. Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan

1.      Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Luas tanah tidak terpengaruh pada pajak pendapatan meskipun dapat dikenai denag pajak yang lain.
2.      Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Ketika bangunan itu habis umurnya , perusahaan dapat membeli bangunan yang baru yang sama dengan menggunakan dana yang sudah terkumpul sekian tahun. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
3.      Peralatan yang dimiliki oleh perusahaannberupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.

Perusahaan dapat menentukan wewenang pembelian aktiva tetap, dengan mendasarkan pada faktor jumlah rupiah yang dikeluarkan.

ü     Analisis Investasi Ativa Tetap
Setiap investasi dana perusahaan kedalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu:
  1. Metode net present value (MPV)
  2. Metode internal rate of return (IRR)
  3. Metode pay off period (POP)


Dua metode pertama , net present value (NPV) dan internal rate or return (IRR)  mengukur efisiensi investasi dari aspek penggunaan uang, sedangkan metode ketiga, pay off period (POP) mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net present value (NPV) dan internal rate of retirn (IRR) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money . Konsep bunga bebunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of money ini.
Masalah time value of money di pengaruh oleh tiga faktior. Faktor-faktor tersebut adalah:
  1. Nilai uang pada saat ini ( present value )
  2. Nilai uang yang akan datang
  3. Tingkat bunga ( tingkat rate of return )


SUMBER DANA

ü     Macam-macam Sumber Dana

Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba , tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing)  dengan dana yang berasal dari pemilik prusahaan (modal sendiri)
Jika ditinjau dari asalnya, suber dana perusahaan dapat dibagi menjadi2 golongan besar, yaitu :
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi:
§         Penggunaan laba perusahaan.
§         Penggunaan cadangan
§         Penggunaan laba yang tidak dibagi/ ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan.pembelanjaan dengan sumber dana ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
§         Dana dari pemilik/ peserta. Biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
§         Dana dari utang/ pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.




ü     Pemilihan Sumber Dana
Dengan banyaknya jenis sumber dana, perusahaan dihadapkan kepada masalah untuk memilih dan mengkombinasikan berbagai sumber-sumber dana yang tersedia. Ini dimaksudkan untuk dapat diperoleh sejumlah dana dengan ongkos yang semurah mungkin.
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan  agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :
  1. menggunakan dana intern saja
  2. menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
  3. mengguanakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
  4. menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan menari pinjaman
  5. menggunakan dana intern dan ekstern.

ü     Sumber Dana Intern
Cara yang psling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Apabila perusahaan menghadapi masalah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

ü     Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Kredit jangka pendek : kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek ialah :
§         Kredit rekening koran
§         Kredit belening
§         Kredit wesel
§         Kredit penjual
§         Kredit pembeli
§         Aksep




2. Kredit jangka panjang : kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangjka pamjamg ialah:
§         Hipotik
§         Obligasi
§         Kredit Bank
§         Kredit dari negara lain

ü     Optimisasi Modal
Sebagai pedomanuntuk menentukan batas waktu kredit jangka pendek dan jangka panjang adalah periode satu tahun. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
  1. bunga kredit jangka pendek : biasanya beban kredit jangka pendek ini lebih besar
  2. bunga kredit jangka panjang
  3. bunga simpanan bank : merupakan bunga yang diterima oleh seseorang apabila menyimpan uangnya dibank
  4. jangka waktu pemakaian modal : bisa dalam beberapa bulan atau lebih dari satu tahun
  5. jangka kritis : jangka waktu dimana penggunaan modal asing jangka pendek biayanya sama denga jangka panjang
X =
Kpj - Bs
x  306 hari atau 12 bulan
Kpd – Bs

Di mana
X         : Jangka kritis
Kpj      : Bunga kredit jangka panjang
Kpd     : Bunga kredit jangka pendek
Bs        : bunga simpanan di Bank
Penggalian rumus tersebut dengan 360 atau 12 menunjukan bahwa hasilnya akan berupa hari ataupun bulan. Adapun asumsi untuk berlakunya rumus tersebut adalah :
Kpd > Kpj  > bs
Jadi dalam optimisasi modal ini perusahaan dapat memanfaatkan modal asing yang diambil agar memberikan keuntungan yang maksimum. Adapun kriteria yang dipakai dalam menentukan kredit jangka pendek atau jangka panjang ada dua macam, yaitu :
a.      Jangka kritis
Apablia jangka  waktu penggunaan modallebih lama daripada jangka kritisnya, maka lebih untung menggunakan kredit jangka panjang.


b.      Beban bunga
Dari segi beban bunganya manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Dan harus dihitung pula pemanfaatan modal atau bunga simpanan yang diterims dari modal yang tidak digunakan sejak berakhirnya jangka waktu penggunaan sampai dengan berakhirnya masa kredit.

ü      Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tesebut dianggap ”layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu :
1.      Capital
Capital atau modal merupakan salah satu syarat yang harus di penuhi perusahaan.
2.      Capabilty
Capabilty ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menganggur atau mengembalikan pinjaman untuk membayar bunga.
3.      Collateral
Collateral merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurengmya 150% dari jumah kredit.
4.      Character
Character merupakan sebagai sifat dari pinjaman perusahaan karena diolah yang harus bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

ü     Kredit Kelayakan
Keputusan presiden (Kepres) No. 14 A dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi yang lemah. Kredit tidak harus dijamin dendan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (Bowheer).

ü     Likuiditas Dan Solvabilitas
1.      Likuiditas
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan yaitu:
a.       Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditaguh. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b.      Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Rumus menentukan current ratio dan quick ratio :
Current Ratio
=
Aktiva Lancar
Utang Lancar

Quick  Ratio
=
Aktiva Lancar - Persediaan
Utang Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva/kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Kategori aktiva lancar:
§         Kas
§         Bank
§         Surat-surat berharga
§         Piutang
§         Persediaanbarang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan Quick ratio : mengetahui jumlah kekayaan yang didapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang..
2.      Solvabilitas
Kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaandilikuidasi/dibubarkan. Rumus Solvabilitas :
Solvabilitas
=
Total Aktiva
Total Utang

ü     Rentabilitas
Kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkanlaba tersebut. Financial leverage yaitu masalah apakah dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan dana modal asing (kredit) atau modal sendiri. Macam-macam modal :
1.      rentabilitas
Kemampuan untuk menghasilkan laba dari keeseluruhan modal, baik modal asing mauop modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rumus rentabilitas :
RE =
LK
x 100%
MA + MS
                       

Dimana :           RE       = Rentabilitas
                        Lk        = Laba Kotor
                        MA      = Modal Asing
                        MS      = Modal Sendiri



2.      Rentabilitas Modal Sendiri
Merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah nodal sendiri yang digunakan untuk mencari laba tersebut.. Rumus rentabilitas modal sendiri dan kriterianya :
RMS =
Lb
 x 100%
MS

Dimana :           RMS = Rentabilitas modal sendiri
                        Lb     = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
                        MS    = Modal sendiri (modal saham)
  1. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecildari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan menggunakan modal asing.
  2. Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibanding dengan tingkat bunga modal asing, maka lebih baik digunakan modal asing.

PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

ü    Saham
  1. Saham Biasa (common stock)
  2. Saham Prefern (Prefferd stock)
    1. Pembagian dividen yang didahulukan
Pemegang saham ini mendapat pembagian dividen lebih dulu daripada pemegang saham biasa.
    1. Pembagian dividen kumulatif
Pemegang saham ini berhak mendapatkan dividen untuk setiap periode
    1. Pembagian kekayaan yang didahulukan
Pemegang saham ini berhak untuk memperoleh pembagian kekayaan lebih dulu .ketika perusahaan diububarkan.

ü     Obligasi
§         Dapat diperjual belikan
§         Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamanny
§         Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
§         Terdapat jangka waktu yang pasti



Jenis-jenis Obligasi
  1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
    1. Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
    2. Obligasi perusahaan, yaitu yang dikeluarkan oleh jenis-jenis perusahaan
  2. Sesuai dengan karakter jaminan
a.       Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond
b.      Obligasi dengan jaminan, seperi saham, piutang, tanah dll
Adapula jenis-jenis yang lainnya :
  1. Coupon bond
  2. Registered bond
  3. Callabel bond
  4. Convertibel bond

ü     Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya yaitu , saham dan obligasi yang diperjual-belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat